Salah satu
penampilan siswa Ayodya Pala, yaitu Tari Rantoyo Putri pada Ujian Kenaikan Tingkat
di Gedung FIB UI Depok.
DEPOK, BERSINERGI.co.id – Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan menjadi titik
awal dalam pembentukan karakter anak, baik pendidikan di sekolah, keluarga maupun
lingkungan masyarakat.
Selain pendidikan bersifat
formal, pendidikan non formal juga tidak bisa diremehkan atau dipandang sebelah
mata bahkan dikesampingkan, terlebih dalam memberikan kesempatan anak terhadap pengembangan
potensi diri, seperti bakat dan minat pada bidang seni.
Pendidikan dan pelatihan seni yang dirintis 38 tahun lalu
(24 April 1980) oleh Ayodya Pala, sebagai salah satu pilihan tepat orangtua dalam memberikan ketrampilan anak,
Dra Vudi Agustinah, Pemimpin Ayodya Pala, mengemukakan pendidikan karakter dapat ditumbuhkan dengan menanamkan
kebiasaan yang baik pada anak usia dini tanpa harus dilakukan pemaksaan dan penekanan
pada anak.
.
“Di kelas terpadu Ayodya Pala,
anak-anak usia mulai 3 sampai 7 tahun mereka mendapatkan pelajaran seni tari,
musik dan modeling. Di usianya yang lebih didominasi bermain, anak-anak tampak
riang gembira saat berlatih,” ucapnya.
Anak-anak itu, lanjutnya, belajar berani tampil berekspresi di depan oranglain, mandiri, sabar dan percaya diri, Itu semua bagian dari
menanamkan karakter.
“Anak-anak Ayodya Pala yang
belajar seni sejak usia dini, sekarang ini sudah bisa menari, merias dan
melatih tari sehingga bisa menjadi bekal hidup untuk masa depanya,” ungkapnya.
Budi Agustinah, menambahkan, jumlah cabang hingga saat ini ada sebanyak 43 yang tersebar
di Kota Depok juga ada di Jakarta, Bogor dan Tangerang. Pihaknya terus menjalin
kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerntah dan swasta dalam
pendidikan, pelatihan dan pengembangan serta pelestarian seni budaya Indonesia.
“Melalui seni kita tumbuhkan
karakter anak-anak Indonesia yang terus semangat belajar, berprestasi dan membagun
bangsa. Sesuai motto Ayodya Pala, yaitu “Membangun Bangsa Melalui Seni Budaya,”
tandasnya. [Prp].

